Sejarah dan
Perkembangan Farmakognasi
Pada kurang lebih 2500 tahun SM,
penggunaan tanaman obat sudah digunakan orang, hal ini dapatdiketahui dari
lempeng tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Ashurbanipal di Assiria,
yangmemuat simplisia antara lain kulit delima, opium, adas manis, madu, ragi,
minyak jarak. Seorangtabib telah mengenal kayu manis hiosiamina, gentiana,
kelembak, gom arab dan bunga kantil. Pada tahun 1737 linnaeus,
seorang ahli botani swedia, menulis buku “Genera Plantarum” yang kemudian menjadi buku pedoman utama dari
sistematik botani.
sedangkan farmakognosi modern mulai dirintis oleh Martiuss, seorang Apoteker jerman dalam bukunya
“Grundriss Der PharmakognosieDes Planzenreisches” telah menggolongkan simplisia
menurut segi morfologi, cara-cara untukmengetahui kemurnian
simplisia.Farmakognosi mulai berkembang pesat setelah pertengahan abad ke 19
dan masih terbatas padauraian makroskopis dan mikroskopis, dan sampai dewasa
ini perkembanganya sudah sampai keusaha-usaha isolasi, identifikasi dan juga
teknik-teknik kromatografi untuk tujuan analisa kualitatif dan kuantitatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar