Farmakognosi
Sabtu, 18 Februari 2017
Pengertian Farmakognosi
Sejarah farmakognosi
Sejarah dan
Perkembangan Farmakognasi
Pada kurang lebih 2500 tahun SM,
penggunaan tanaman obat sudah digunakan orang, hal ini dapatdiketahui dari
lempeng tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Ashurbanipal di Assiria,
yangmemuat simplisia antara lain kulit delima, opium, adas manis, madu, ragi,
minyak jarak. Seorangtabib telah mengenal kayu manis hiosiamina, gentiana,
kelembak, gom arab dan bunga kantil. Pada tahun 1737 linnaeus,
seorang ahli botani swedia, menulis buku “Genera Plantarum” yang kemudian menjadi buku pedoman utama dari
sistematik botani.
sedangkan farmakognosi modern mulai dirintis oleh Martiuss, seorang Apoteker jerman dalam bukunya
“Grundriss Der PharmakognosieDes Planzenreisches” telah menggolongkan simplisia
menurut segi morfologi, cara-cara untukmengetahui kemurnian
simplisia.Farmakognosi mulai berkembang pesat setelah pertengahan abad ke 19
dan masih terbatas padauraian makroskopis dan mikroskopis, dan sampai dewasa
ini perkembanganya sudah sampai keusaha-usaha isolasi, identifikasi dan juga
teknik-teknik kromatografi untuk tujuan analisa kualitatif dan kuantitatif.
Pengertian simplisia
PENGERTIAN SIMPLISIA
simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya Datura Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya.
2. Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).
3. Simplisia pelikan atau mineral
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.
Pada blog ini akan dibahas secara mendalam tentang simplisia tanaman obat. Simplisia tanaman termasuk dalam golongan simplisia nabati. Secara umum pemberian nama atau penyebutan simplisia didasarkan atas gabungan nama spesies diikuti dengan nama bagian tanaman. Contoh : merica dengan nama spesies Piperis albi maka nama simplisianya disebut sebgai Piperis albi Fructus. Fructus menunjukkan bagian tanaman yang artinya buah.
simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya Datura Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya.
2. Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).
3. Simplisia pelikan atau mineral
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.
Pada blog ini akan dibahas secara mendalam tentang simplisia tanaman obat. Simplisia tanaman termasuk dalam golongan simplisia nabati. Secara umum pemberian nama atau penyebutan simplisia didasarkan atas gabungan nama spesies diikuti dengan nama bagian tanaman. Contoh : merica dengan nama spesies Piperis albi maka nama simplisianya disebut sebgai Piperis albi Fructus. Fructus menunjukkan bagian tanaman yang artinya buah.
Bagian-bagian yang digunakan untuk simplisia
Nama Latin
|
Bagian Tanaman
|
Semen
|
Biji
|
Radix
|
Akar
|
Rhizoma
|
Rimpang
|
Bulbus
|
Umbi lapis
|
Tubera
|
Ubi
|
Flos
|
Bunga
|
Fructus
|
Buah
|
Lignum
|
Kayu
|
Cortex
|
Kulit kayu
|
Caulis
|
Batang
|
Folia
|
Daun
|
Herba
|
Seluruh bagian tanaman
|
Amylum
|
Pati
|
Thallus
|
Bagian dari tanaman rendah
|
Pengertian semen
PENGERTIAN SEMEN
Semen adalah buah yang dikupas kulit buahnya menggunakan tangan atau alat, biji dikumpulkan dan dicuci.
Semen adalah buah yang dikupas kulit buahnya menggunakan tangan atau alat, biji dikumpulkan dan dicuci.
Semen
SEMEN/
BIJI
ARECAE SEMEN
Nama Lain : Biji Pinang, Jambe
Nama Tanaman Asal : Arecha
catechu
Keluarga :
arecaceae
Zat berkhasiat utama : Alkaloid berupa arecolin,
Tannin, Lemak.
Khasiat : Memperkecil pupil mata, obat
cacing (antelmintika) terutama cacing pita, luka,kudis
COFFEAE SEMEN
Nama lain : biji kopi
Nama tanaman asal : Coffea robusta Linden ex de wildem disebut juga Coffea canephora piere ex froenher
varietas Robusta dan beberapa spesies Coffea lain.
Keluarga : rubiaceae
Zat berkhasiat utama : Kofein, sitosterin,
stigmasterin, kolin, dan zat penyamak.
Khasiat :
antidota, anti piretik, diuretik, stimulansi susunan syaraf pusat
COLAE SEMEN
Nama
Lain
: biji kola
Nama
tanaman asal
: Cola nitida dan Cola acuminata
Keluarga
: sterculiaceae
Zat
berkhasiat utama
: kofeina, sebagian bebas dan sebagian terikat dengan zat penyamak
sebagai kolatin dan kolatein Theobromina, zat penyamak, kolalipase, kolaoksidase,
zat warna merah kola.
Khasiat
: minuman yang menyegarkan seperti halnya dengan teh, kopi, guarana, dan
lain-lainnya karena berisi kofeina,obat sakit kepala,obat kuat
Nama
Lain
: biji labu merah
Nama
tanaman asal
: Cucubita moschata
Keluarga
: cucurbitaceae
Zat
berkhasiat utama
: minyak lemak zat yang aktif, pada pengobatan cacing pita belum diisolir,tetapi
mungkin terdapat dalam embrio dan selaput hijaunya
Khasiat
: Obat cacing pita, diberikan sebagi emulsa segar
FOENIGRAECI SEMEN
Nama
tanaman asal
: Trigonella foenumgraecum
Keluarga
: papilionacea
Zat
berkhasiat utama
: minyak atsiri, alkaloida trigonelin, lender, minyak lemak.
Khasiat
: karminativa, tonikum, bahan pewangi, pelancar ASI, obat kanker, mencegah rambut
rontok
MYRISTICAE SEMEN
Nama
Lain
: Pala, Nutmeg, Nux Moschata
Nama
tanaman asal
: Myristica fragrans
Keluarga
: myristicaceae
Zat
berkhasiat utama
: minyak atsiri yang mengandung miristin (bersifat membius) kamfer, minyak
lemak ( terutama gliserida dari asam miristin, asam oleat, dan asam
linoleat zat putih telur)
Khasiat :
bahan pewangi, karminativa, stimulansia setempat terhadap saluran
pencernaan, miristin berkhasiat membius, menyebabakan rasa kantuk, dan memperlambat
pernafasan,muntah.
Nama
Lain
: Kembang pala
Nama
tanaman asal
: Myristica fragrans
Keluarga
: myristicaceae
Zat
berkhasiat utama : Minyak atsiri terutama miristin, kamfer, eugenol, minyak lemak.
Persyaratan
kadar
: Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 9% v/b
Khasiat
: karminativa, aromatic
MYRISTICAE PERICARPIUM SEMEN
Nama
Lain
: Kulit buah pala
Nama
tanaman asal
: Myristica fragrans
Keluarga
: myristicaceae
Zat
berkhasiat utama
: Minyak atsiri terutama yang mengandung monofen (kamfer), eugenol,
miristin, isoeugenol, minyak lemak.
Khasiat
: Karminativa, aromatik.
NIGELLA DAMASCENAE SEMEN
Nama
Lain
: Biji Jinten Hitam Manis
Nama
tanaman asal
: Nigella damascena
Keluarga
: ranunculaceae
Zat
berkhasiat utama
: minyak atsiri
Khasiat
: karminativa
NIGELLA SATIVAE SEMEN
Nama
Lain
: Biji jinten hitam pahit
Nama
tanaman asal
: Nigella sativa
Keluarga
: Rununculaceae
Zat
berkhasiat utama
: minyak atsiri, minyak lemak
Khasiat
: stimulansia, karminativa, diaforetika
PARKIAE
SEMEN
Nama
Lain
: Biji kedawung, Bigloboseae semen
Nama
tanaman asal
: Parkia roxburghii, Parkia biglobosa
Keluarga
: mimosaceae
Zat
berkhasiat utama
: Glukosa dan dammar, hidrat arang, tannin, garam, alkali.
Khasiat
: antidiare, adstringen
STRYCHNI
SEMEN
Nama
Lain
: Biji strihni
Nama
tanaman asal
: Strychnos nux - vomica
Keluarga
: loganiaceae
Zat
berkhasiat utama
: Alkaloida terutama strichnina dan brusina, minyak lemak, glukosid
loganin
Persyaratan
kadar
: Kadar strichina tidak kurang dari 1,2 %
Khasiat
: amara, stimulansia, antidota ( pada keracunan obat tidur dari golongan barbiturat
Jumat, 17 Februari 2017
pengertian cortex
PENGERTIAN CORTEX
Cortex adalah kulit batang, merupakan bagian kulit yang digunakan sebagai ramuan obat. Simplisia kulit batang umumnya diambil dari bagian kulit terluar tanaman tingkat tinggi yang berkayu.
Bagian yang sering digunakan sebagai bahan ramuan meliputi kulit batang, cabang atau kulit akar sampai ke lapisan epidermis.
Cortex adalah kulit batang, merupakan bagian kulit yang digunakan sebagai ramuan obat. Simplisia kulit batang umumnya diambil dari bagian kulit terluar tanaman tingkat tinggi yang berkayu.
Bagian yang sering digunakan sebagai bahan ramuan meliputi kulit batang, cabang atau kulit akar sampai ke lapisan epidermis.
Selasa, 14 Februari 2017
Cortex
ALSTONIAE CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit Pule
Nama tanaman asal : Alstonia scholaris (L) R.Br
Keluarga : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida- alkaloida ditamina, ekitamina, ekhitenina, akhitamidina, alstonina
Penggunaan : Antipiretika, antimalaria, stomakika, antidiabetika, antelmintika
Pemerian : Tidak berbau, rasa pahit, yang tidak mudah hilang
Bagian yang digunakan : Kulit batang dan kulit cabang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
ALYXIAE CORTEX (MMI)
Nama lain : Pulasari
Nama tanam asal : Alyxia reinwardtii (BL), juga disebut Alyxia stellata (Roomset Schult)
Keluarga : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida zat pahit, kumarin, zat penyamak, minyak atsiri, asam organik
Penggunaan : Bahan pewangi, (campuran boreh), karminativa, antidemam
Pemerian : Bau dan rasa mirip kumarin, agak pahit
Bagian yang digunakan : Kulit batang dan kulit cabang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
BURMANI CORTEX ( MMI)
Nama lain : Kulit manis jangan, Kulit kayu manis padang, Keningar
Nama tanaman asal : Cinnamomum Burmani (Blume)
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri yang mengandung sinamil aldehid, sinamil asetat, borneol, simen. Zat penyamak, damar, bornil asetat
Penggunaan : Diaforetika, karminativa, anti iritansia, bahan pewangi, bumbu masak
Pemerian : Bau khas, rasa manis
Bagian yang digunakan : Kulit batang
Ada 2 varietas :
CINCHONAE CORTEX (FI)
Nama lain : Kulit kina, Peruvian bark, Jesuit bark
Nama tanaman asal : Cinchona succirubra
Keluarga : Rubiaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida kinina, sinkonina, sinkodina, kina tanat, kinidin, asam tanat, asam kina, damar, malam
Persyaratan kadar : Kadar kinin tidak kurang dari 8,0 %
Penggunaan : Antipiretika, antimalaria, amara.
Pemerian : Bau khas terutama dari kulit dahan, pada penyimpanan lama bau menghilang, rasa pahit dan kelat.
Bagian yang digunakan : Kulit batang , kulit dahan, kulit akar
Sediaan : Cinchonae extractum
Perbedaan :
Cinchona succirubra berisi 9 % alkaloida.
Cinchona ledgeriana berisi 6 – 10 % alkaloida.
Cinchona calisaya berisi 6 – 8 % alkaloida
Untuk memperoleh banyak kulit ditanam Cinchona succirubra
Untuk mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana
Untuk cepat-cepat mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana diatas Cinchona succirubra secara okulasi.
Cara panen :
CINNAMOMI CORTEX (FI)
Nama lain : Kulit Kayumanis, Ceylon Cinnamon
Nama tanaman asal : Cinnamomum zeylanicum (BI)
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri yang mengandung egenol sinamilaldehida, zat penyamak, pati, lendir
Penggunaan : Karminativa, menghangatkan lambung, dicampur dengan adstringensia lainnya untuk obat mencret
Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas dan manis.
Bagian yang digunakan : Kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak batang yang telah dipangkas.
GRANATI CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit batang delima
Nama tanaman asal : Punica granatum (L)
Keluarga : Punicaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida, gula, tanin
Penggunaan : Pengelat (astringensia)
Pemerian : Bau lemah, rasa agak kelat
Bagian yang digunakan : Kulit batang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
GRANATI PERCARPIUM/GRANATI FRUCTUS CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit buah delima, Granati Fructus cortex
Nama tanaman asal : Punica granatum (L)
Keluarga : Punicaceae
Pemerian : Tidak berbau, rasa sangat sepat, lama-lama menimbulkan rasa tebal di lidah.
Bagian yang digunakan : Kulit buah yang masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
LITSEAE CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit krangean, Krangean
Nama tanaman asal : Litsea cubeba (Lour) Pers
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri mengandung sitral, limonen, sapinen, metilheptanon, sitronelal. Tanin galat, allagat.
Penggunaan : Karminativa, spasmolitika, stomakika
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pedas, dan agak pahit.
Bagian yang digunakan : Kulit batang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
PARAMERIAE CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit Kayu rapat, Pegatsih
Nama tanaman asal : Parameria laevigata (Juss) Moldenke, Parameria barbata
Keluarga : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Tanin
Penggunaan : Pengelat (astringensia)
Pemerian : Bau lemah, rasa agak kelat dan agak pahit.
Bagian yang digunakan : Kulit batang dan kulit cabang.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
SYMPLOCI CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit sariawan
Nama tanaman asal : Symplocos odoratissima (BL, choisy)
Keluarga : Symplocaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Glucosida, symplokosin, metil salisilat, aluminium sulfat
Penggunaan : Antisariawan
Pemerian : Bau agak wangi, tidak berasa
Bagian yang digunakan : Kulit dahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
SYZYGII JAMBOLANI CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit jamblang
Nama tanaman asal : Syzygium jambolanum (L) Skeels yang disebut pula Eugenia cumini
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Zat penyamak, asam galat, jambulol, jambolisin.
Penggunaan : Astringensia, obat kencing manis
Pemerian : Bau lemah, rasa pahit dan kelat
Bagian yang digunakan : Kulit dahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Nama lain : Kulit Pule
Nama tanaman asal : Alstonia scholaris (L) R.Br
Keluarga : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida- alkaloida ditamina, ekitamina, ekhitenina, akhitamidina, alstonina
Penggunaan : Antipiretika, antimalaria, stomakika, antidiabetika, antelmintika
Pemerian : Tidak berbau, rasa pahit, yang tidak mudah hilang
Bagian yang digunakan : Kulit batang dan kulit cabang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
ALYXIAE CORTEX (MMI)
Nama lain : Pulasari
Nama tanam asal : Alyxia reinwardtii (BL), juga disebut Alyxia stellata (Roomset Schult)
Keluarga : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida zat pahit, kumarin, zat penyamak, minyak atsiri, asam organik
Penggunaan : Bahan pewangi, (campuran boreh), karminativa, antidemam
Pemerian : Bau dan rasa mirip kumarin, agak pahit
Bagian yang digunakan : Kulit batang dan kulit cabang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
BURMANI CORTEX ( MMI)
Nama lain : Kulit manis jangan, Kulit kayu manis padang, Keningar
Nama tanaman asal : Cinnamomum Burmani (Blume)
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri yang mengandung sinamil aldehid, sinamil asetat, borneol, simen. Zat penyamak, damar, bornil asetat
Penggunaan : Diaforetika, karminativa, anti iritansia, bahan pewangi, bumbu masak
Pemerian : Bau khas, rasa manis
Bagian yang digunakan : Kulit batang
Waktu panen :
Panen pada umur 8 tahun, semakin tua umur tanaman, kulit relatif lebih
tebal dan volume kulit pohon bertambah pula, sehingga kualitas dan
kuantitas produksi akan lebih baik.
Cara panen :- Pohon ditebang sekaligus, tunggul tebangan diter bagian atasnya.
- Cara ditumbuk, yakni 2 bulan sebelum ditebang 5 cm dari leher akar, seluruh kulit batang dikupas setinggi 80 – 100 cm. Setelah 2 bulan baru ditebang maksudnya agar pengulitan mudah dilakukan dan diharapkan tumbuh tunas baru yang lebih sempurna pada permukaan tanah
- Pohon dipukul-pukul dengan benda tajam 2 bulan sebelum ditebang, dengan maksud untuk mendapat kulit yang tebal pada waktu pemotongan, sebab pada bekas – bekas pukulan akan menghasilkan pembengkakan kulit.
- Sistem Vietnam (sistem panen tanpa tebang), yaitu memotong sebagian kulit batang secara berselang- seling dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 10 cm. Setelah kulit batang bertaut kembali sehabis panen pertama, lalu dilakukan panen kedua dan seterusnya.
Ada 2 varietas :
- Berdaun muda, berwarna merah pekat, banyak ditanam di Sumatera Barat dan Kerinci
- Berdaun hijau ungu.
Perbedaan :
Kayu manis pucuk merah mempunyai kualitas lebih baik, tetapi
produksinya lebih rendah dari pada yang berpucuk hijau.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baikCINCHONAE CORTEX (FI)
Nama lain : Kulit kina, Peruvian bark, Jesuit bark
Nama tanaman asal : Cinchona succirubra
Keluarga : Rubiaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida kinina, sinkonina, sinkodina, kina tanat, kinidin, asam tanat, asam kina, damar, malam
Persyaratan kadar : Kadar kinin tidak kurang dari 8,0 %
Penggunaan : Antipiretika, antimalaria, amara.
Pemerian : Bau khas terutama dari kulit dahan, pada penyimpanan lama bau menghilang, rasa pahit dan kelat.
Bagian yang digunakan : Kulit batang , kulit dahan, kulit akar
Sediaan : Cinchonae extractum
Perbedaan :
Cinchona succirubra berisi 9 % alkaloida.
Cinchona ledgeriana berisi 6 – 10 % alkaloida.
Cinchona calisaya berisi 6 – 8 % alkaloida
Untuk memperoleh banyak kulit ditanam Cinchona succirubra
Untuk mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana
Untuk cepat-cepat mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana diatas Cinchona succirubra secara okulasi.
Cara panen :
- Dicabut (cara Indonesia) pohon-pohon yang jaraknya 60 cm – 100 cm satu sama lain, dicabut seluruhnya dan diambil kulit batang dan kulit akarnya, setelah 6-7 tahun, pada daerah tadi dilakukan pencabutan lagi.
- Dipangkas : pohon-pohon yang berumur 7 tahun dipangkas batangnya beberapa cm di atas tanah, dari pangkal batang nanti tumbuh sejumlah cabang baru yang nanti juga dipungut.
- Dikikis : Kulit batang dikikis tanpa mengenai kulit kayunya
- Menurut penelitian ternyata kulit kina yang banyak terkena sinar matahari alkaloidnya lebih rendah dari kulit kina yang ditempat teduh. Jika kulit kina tersebut ditutupi dengan lumut, maka kadar alkaloidnya akan naik luar biasa. Setelah kulit kina ini di panen, bekasnya ditutupi lumut kembali, maka timbul kulit kulit kina baru yang juga tinggi kadar alkaloidnya. Pengambilan kulit dilakukan sedikit demi sedikit sampai seluruh kulit lama terambil.
CINNAMOMI CORTEX (FI)
Nama lain : Kulit Kayumanis, Ceylon Cinnamon
Nama tanaman asal : Cinnamomum zeylanicum (BI)
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri yang mengandung egenol sinamilaldehida, zat penyamak, pati, lendir
Penggunaan : Karminativa, menghangatkan lambung, dicampur dengan adstringensia lainnya untuk obat mencret
Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas dan manis.
Bagian yang digunakan : Kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak batang yang telah dipangkas.
Cara panen :
Tanaman yang berumur 2-3 tahun dipotong beberapa cm diatas tanah.
Tunas-tunas baru dipilih 5-6 buah dan dibiarkan tumbuh untuk dipotong
lagi setelah mencapai tinggi 2-3 meter.
Panen dilakukan pada musim hujan, batang-batang dikulit arah memanjang
menjadi 2 bagian atau lebih. Diberkas dan didiamkan beberapa lama supaya
terjadi fermentasi yang nanti mempermudah pengikisan epidermis dan
jaringan hijau dibawah epidermis.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baikGRANATI CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit batang delima
Nama tanaman asal : Punica granatum (L)
Keluarga : Punicaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida, gula, tanin
Penggunaan : Pengelat (astringensia)
Pemerian : Bau lemah, rasa agak kelat
Bagian yang digunakan : Kulit batang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
GRANATI PERCARPIUM/GRANATI FRUCTUS CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit buah delima, Granati Fructus cortex
Nama tanaman asal : Punica granatum (L)
Keluarga : Punicaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Tanin
sampai lebih kurang 20 % alkaloida yang terdiri dari peletrina,
metil-peletrina, psudopeletrina, metil isopeletrina, isopeletrina
Penggunaan : Pengelat usus (astringensia), obat cacingPemerian : Tidak berbau, rasa sangat sepat, lama-lama menimbulkan rasa tebal di lidah.
Bagian yang digunakan : Kulit buah yang masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
LITSEAE CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit krangean, Krangean
Nama tanaman asal : Litsea cubeba (Lour) Pers
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri mengandung sitral, limonen, sapinen, metilheptanon, sitronelal. Tanin galat, allagat.
Penggunaan : Karminativa, spasmolitika, stomakika
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pedas, dan agak pahit.
Bagian yang digunakan : Kulit batang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
PARAMERIAE CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit Kayu rapat, Pegatsih
Nama tanaman asal : Parameria laevigata (Juss) Moldenke, Parameria barbata
Keluarga : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Tanin
Penggunaan : Pengelat (astringensia)
Pemerian : Bau lemah, rasa agak kelat dan agak pahit.
Bagian yang digunakan : Kulit batang dan kulit cabang.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
SYMPLOCI CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit sariawan
Nama tanaman asal : Symplocos odoratissima (BL, choisy)
Keluarga : Symplocaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Glucosida, symplokosin, metil salisilat, aluminium sulfat
Penggunaan : Antisariawan
Pemerian : Bau agak wangi, tidak berasa
Bagian yang digunakan : Kulit dahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
SYZYGII JAMBOLANI CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit jamblang
Nama tanaman asal : Syzygium jambolanum (L) Skeels yang disebut pula Eugenia cumini
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Zat penyamak, asam galat, jambulol, jambolisin.
Penggunaan : Astringensia, obat kencing manis
Pemerian : Bau lemah, rasa pahit dan kelat
Bagian yang digunakan : Kulit dahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Langganan:
Postingan (Atom)